- Home »
- HARI KESAKTIAN PANCASILA 01 OKTOBER 2012
Rofit Rosada
On Sabtu, 06 Oktober 2012
Yayasan
Al Wathoniyah Asshodriyah 9 yang membawahi TK,SD,SMP,Dan SMK kembali
melaksanakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang di ikuti oleh
seluruh komponen Peserta Didik, yang di pusatkan di gedung C tepat pada
Hari Senin 01 Oktober 2012.
Pasukan
Pengibar Bendera ( Paskibra ) SMK Dinamika Pembangunan 1-2 Jakarta
dengan langkah tegap gagah berani sukses mengibarkan bendera merah putih
ke angkasa,dengan khidmat nya peserta upacara menghormat bendera
kebangsaan, yang di iringi lagu Indonesia Raya iringan Marching Band
Gema Dinamika.
Mulyana,SH
Kepala Sekolah SMK Dinamika Pembangunan 1 Jakarta bertindak sebagai
pembina upacara, yang dalam amanat nya menguraikan sejarah singkat hari
Kesaktian Pancasila,beliau menyampaikan : berdasarkan fakta sejarah,
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal
Soeharto segera bertindak cepat. Setelah menerima laporan lengkap dari
Pangdam Jaya Meyjen Umar Wirahadikusumah karena pimpinan Angkatan Darat
lumpuh karena penculikan-penculikan dan pembunuhan maka untuk sementara
pucuk pimpinan Angkatan Darat dipegang oleh Mayor Jenderal Soeharto.
Operasi militer dimulai sore hari tanggal 1 Oktober 1965, pasukan RPKAD di bawah pimpinan Komandannya Kolonel Sarwo Edhie Wibowo menerima perintah untuk merebut RRI Pusat dan Pusat Telekomunikasi. Hanya dalam waktu 20 menit kedua sarana telekomunikasi telah direbut kembali dari tangan pemberontak G.30.S/ PKI. Melalui RRI Pimpinan Angkatan Darat mengumumkan adanya penculikan 6 orang perwira tinggi dan perebutan kekuasaan oleh G.30.S.
Operasi militer dimulai sore hari tanggal 1 Oktober 1965, pasukan RPKAD di bawah pimpinan Komandannya Kolonel Sarwo Edhie Wibowo menerima perintah untuk merebut RRI Pusat dan Pusat Telekomunikasi. Hanya dalam waktu 20 menit kedua sarana telekomunikasi telah direbut kembali dari tangan pemberontak G.30.S/ PKI. Melalui RRI Pimpinan Angkatan Darat mengumumkan adanya penculikan 6 orang perwira tinggi dan perebutan kekuasaan oleh G.30.S.
Pasukan-pasukan
Batalyon 454/Para Divisi Diponegoro dan Batalyon 530/Para
Divisi/Brawijaya yang berada di lapangan Merdeka berdiri di pihak yang
melakukan pemberontakan. Kedua pasukan ini didatangkan ke Jakarta dalam
rangka Hari Ulang Tahun ABRI 5 Oktober 1965. Pasukan-pasukan ini
diinsafkan dari keterlibatan dalam pemberontakan, sementara sisa
batalyon 454 Diponegoro mundur ke Pangkalan Halim.
Waktu itu presiden Soekarno berada di Halim Perdanakusumah, melalui kurir khusus disampaikan pesan agar Bung Karno meninggalkan Halim dan menuju Istana Bogor, selanjutnya diperintahkan agar kesatuan-kesatuan RPKAD, Batalyon 328/Kujang dan Kompi pasukan Kevelri merebut Halim Perdanakusuma.
Waktu itu presiden Soekarno berada di Halim Perdanakusumah, melalui kurir khusus disampaikan pesan agar Bung Karno meninggalkan Halim dan menuju Istana Bogor, selanjutnya diperintahkan agar kesatuan-kesatuan RPKAD, Batalyon 328/Kujang dan Kompi pasukan Kevelri merebut Halim Perdanakusuma.
Menjelang sore tanggal 2 Oktober 1965 jam 15.00 Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dapat dikuasai kembali tanpa kesulitan. Kecuali suatu perlawanan kecil oleh Batalyon 454//Para Diponegoro ketika pasukan-pasukan yang setia kepada pemerintah membersihkan kampung Lubang Buaya yang menjadi pusat latihan Pemuda Rakyat dan Gerwani.
Dalam pembersihan di Kampung Lubang Buaya atas petunjuk anggota polisi yang ditawan oleh penculik dan berhasil meloloskan diri menunjukkan sumur tua tempat jenazah perwira-perwira tinggi Angkatan Darat diketemukan tanggal 3 Oktober 1965.